Rabu, 18 Mei 2011

SAJAK AIR

Ada yang meradang dibalik bebatuan
menangisi keadaan
dan mengkhwatirkan masa depan

Ah apakah aku
masih penyampai kehidupan?
Sedang pohon-pohon mati
dan dibawa pergi oleh yang hatinya mati

Kau tidak ingat anakmu
wahai tuan pembunuh berdarah dingin ...?
mereka butuh mata air
bukan air mata yang menyesakan

Aku adalah sang air
yang mengutuki
para penjagal bodoh
: Kau ingin Tuhanku marah dan menjadikanku kematian!

Aku adalah rahmat dan penjaga keseimbangan
Dan janganlah kau jadikan
aku petaka
bagi mereka yang belum terlahir
wahai engkau yang berakal

Kembalikan semua temanku yang telah pergi
dan engkau akan kupuji setinggi langit

Musim hujan pagi ini akan berakhir
sedang aku sudah banyak membuat petaka
"kau ada kesempatan untuk berbenah, wahai yang berkal!"
Dan kau
: menjadi yang paling dicintai ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar